--Welcome To My Blog's--

ohohijuqsa.blogspot.com

Sabtu, 18 Juni 2011

--Sejarah Kerajinan Batik Di Yogyakarta--

Sedikit ulasan mengenai "Sejarah Kerajinan Batik di Yogyakarta"


         Seni Batik Tradisional dikenal sejak beberapa abad yang lalu di tanah Jawa. Bila kita menelusuri perjalan perkembangan batik di tanah Jawa tidak akan lepas dari perkembangan seni batik di Jawa Tengah. Batik Jogja merupakan bagian dari perkembangan sejarah batik di Jawa Tengah yang telah mengalami perpaduan beberapa corak dari daerah lain.
         Perjalanan “Batik Yogya” tidak bisa lepas dari perjanjian Giyanti 1755. Begitu Mataram terbelah dua, dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri, busana Mataram diangkut dari Surakarta ke Ngayogyakarta maka Sri Susuhunan Pakubuwono II merancang busana baru dan pakaian adat Kraton Surakarta berbeda dengan busana Yogya.
         Di desa Giyanti, perundingan itu berlangsung. Yang hasilnya antara lain , Daerah atau Wilayah Mataram dibagi dua, satu bagian dibawah kekuasaan Sri Paduka Susuhunan PB II di Surakarta Hadiningrat , sebagian lagi dibawah kekuasaan Kanjeng Pangeran Mangkubumi yang setelah dinobatkan sebagai raja bergelar Ngersa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senopati ing Ngalaga Ngabdul Rachman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang jumeneng kaping I , yang kemudian kratonnya dinamakan Ngayogyakarta Hadiningrat.
         Semua pusaka dan benda-benda keraton juga dibagi dua. Busana Mataraman dibawa ke Yogyakarta , karena Kangjeng Pangeran Mangkubumi yang berkehendak melestarikannya. Oleh karena itu Surakarta dibawah kekuasaan Sri Paduka Susuhunan PB III merancang tata busana baru dan berhasil membuat Busana Adat Keraton Surakarta seperti yang kita lihat sampai sekarang ini.
        Ciri khas batik gaya Yogyakarta , ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris : garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) , Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas , Lidah api melambangkan nyala atau geni.
Curcol dulu ya....hemzzz....
Mau tahu ga calon istriku kayak apa??yang jelas orangnya cantik dan huawwww....AMAZING deh...gubrak...guling-guling ga jelas..hahah...:D

Perkenalkan calon istri (Fern Pimchanok) ....PLAK...BRUG...(ditampar n digebugi fanz.na fern)


       Gadis cantik ini pertama dikenal saat membintangi salah satu film yang berjudul (Aneung Kidteung Pen Yang Ying (2009) tapi didebut film terbarunya dan terlarisnya first love(crazy little think called love) yang dibintanginya bersama lawan mainnya Mario Maurer (Shone).

didalam film ini Fern berperan sebagai Nam yaitu gadis yang berpenampilan culun (seperti cinderella burug muka) dan bertekad kuat tuk merubah dirinya hingga menjadi gadis cantik putih dan juga pintar (seperti putri kerajaan yang anggun). melalui film ini Fern menjadi salah satu actress yang berbakat hingga karirnya melonjak pesat.




(demikian ulasan mengenai calon istriku...hemzzz....mukyaaaa)

Berikut "Profile Fern Phimchanok"



Biografi :
Tempat & Tanggal Lahir :
Bangkok, 30 September 1992

Nama Lengkap :
Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon

Nickname :
Fern
Baifern

Tinggi Badan :
165 cm.
Filmography :
Actress :
- Aneung Kidteung Pen Yang Ying (2009)
- Cheurd Gon Chim (Meat Grinder) (2009) Nida
- 5 Huajai Hero (Power Kids) (2009) as Buru
- First Love with Mario Muarer (2010)
- Bangkok Knockout (Released: December 2010)
- First Love 2: The Sequel - 9 Years Gone with Mario Muarer (TBA - Upcoming)